Lumajang, Bedah Kasus 30-12-2017. Suasana mendung bahkan hujan turun deras, tetapi masyarakat relawan se kecamatan Pasrujambe antusias menghadiri deklarasi Thorik - Indah. Kehadiran pasangan calon bupati dambaan masyarakat Lumajang.
Simpati masyarakat relawan begitu lekatnya di pribadinya.
Dalam acara deklarasi yang diselenggarakan di rumah P Bowo panggilan keseharian yang dikenal masyarakat,di Desa Kertosari kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang(30/12/2017). Pukul 9.30 wib, relawan sudah memadati tempat kediaman P Bowo.
Dalam sambutanya yang diiringi gemuruhnya tepuk tangan para relawa
Indah Amperawati menyampaikan, "Kalau saya bersama cak Thorik jadi, kita berdua akan mengemban amanat masyarakat. Kita berdua adalah" jongos "yang siap melayani masyarakat, karena kita ini dipilih mereka. Kalau ada bupati yang bisa tidur nyenyak menikmati kasur empuk, berarti tidak peduli dengan rakyatnya yang butuh pelayanan",Ujarnya.
Melanjutkan apa yang menjadi janji dari P. Syarojad sebelumnya, biaya pendidikan gratis, melahirkan gratis dan menambah honor guru ngaji termasuk menyetarakan gaji guru honorer sesuai Upah Minimum Kabupaten. Kalau bicara pembangunan, ndhak ngenteni duwik'e Kabupaten (tidak usah nunggu uang kabupaten), uang kabupaten untuk kesejahteraan masyarakat. Cak Thorik ini anggota DPR Propinsi, jadi banyak punya kenalan di pusat",Tambahnya.
Sebagai tuan rumah, P Bowo juga mendapat kesempatan untuk memberi sambutan,dalam sambutannya Dia menyampaikan dalam bahasa jawa,"opo sampeyan siap dadi jongose masyarakat..? keduanya sama-sama mengiyakan. Maksudnya menjadi pemimpin harus bisa melayani masyarakat,harus bisa menjadi segoro yang bisa menerima apapun. Harus bisa seperti angin, bisa menghembus kepada siapapun. Calon bupati jangan menjanjikan uang, kalau jadi bupati nanti jadi Prabu Semoyo Arto,mrono mrene semoyo tok. Akhirnya jadi Prabu Tilep Bondo Negoro(korupsi)", Pungkasnya. (Jiwo )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar