Selasa, 05 Desember 2017
PARIWISATA HARUS MENCERMINKAN NKRI
Lumajang, Bedah Kasus 06-12-2017. Kawasan Jawa Timur adalah potensinya besar sekali untuk menarik jumlah kunjungan dalam upaya berkontribusi, dalam target kunjungan wisatawan yang ditargetkan oleh Presiden di tahun 2019 yaitu 20 ribu juta wisatawan. Dikarenakan memang Jawa Timur berhubungan langsung dengan bali.Jawa Timur daerah lalulintas Strategi antara Jawa Tengah dan Bali dalam Overline.
Dalam acara Koordinasi Percepatan Pengembangan Ekowisata. Fasilitasi Sinergitas Pemangku Kawasan Dan Masyarakat Dalam Pengembangan Usaha Pariwisata Berkelanjutan. (05-12-2017) di Aula Hotel Gajah Mada,Lumajang. Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam Dan Buatan, Ary S Suhandi menuturkan, "Kami dari Tim Percepatan Ekowisata Kementerian Pariwisata, fokusnya10 Destinasi Prioritas Nasional. Kalau di Jawa Timur yaitu ada BTS (Bromo Tengger Semeru), Merubetiri Jember, Baluran Situbondo, Alas Purwo, dan Ijen Banyuwangi. Jawa Timur punya potensi sumber daya alam yang sangat kaya mulai dari, pantai, ekosistem hutan,foresnya,dan berbagai tipe hutan, ekosistem pegunungan,itu memiliki kekhasan yang menarik termasuk endemik-endemik dengan satwa endemiknya yang ada di Baluran Situbondo dan lain-lain.
Dalam hal ini menurut kita adalah potensi yang sangat besar sehingga kita dari Tim Percepatan menaruh perhatian. Sebetulnya ini bukan yang pertama kali,untuk dukung BTS. Bagaimana Pemangku-pemangku kepentingan dalam hal ini menejer pengelola seperti BKSDA, Taman Nasional, Perhutani itu melakukan sinergitas pemikiran bagaimana meningkatkan standar dan produk dari pariwisata alam yang berbasis ekowisata. Itu menjadi daya tarik wisata alam", Tambahnya.
Fasilitator Destinasi BTS, Trisno Sudigdho, SE. MMPar dalam sambutannya mengatakan,"kalau mau membangun Lumajang keseluruhan berat,berapa kekuatannya, kalau ngomong potensinya, Lumajang tidak kalah dengan daerah yang lainnya . Sekarang ini kita harus fokus dulu, makanya di negara kita ini ada 10 Destinasi. Lumajang harus dibreakdouwn dulu. Bahkan Saya hari ini merasa bangga,sebetulnya pariwisata ya begini ini pariwisata harus mencerminkan NKRI. Ada pemerintah, ada taman nasional, ada Perhutani, ada kementerian, ada akademisi, ada pengusaha homestay, ada pers, dan ada masyarakat. Ini harus berkolaborasi membentuk visi misi dan ketemu dalam rumah besar yang disebut Tata Kelola. Tidak terus berjalan sendiri-sendiri. Kalau ngomong potensi, Lumajang ini masih belum bisa dijual. Fungsinya tata kelola ya begini ini, saling mendukung satu sama lainnya.
Sementara di Lumajang ini masih belum mengarah kesana, masih berjalan sendiri-sendiri. Sebetulnya Lumajang ini Kabupaten yang strategis, ada bandara juanda, ada bandara Malang, ada bandara jember dan bandara Banyuwangi.
Potensi Lumajang itu banyak, ada B29, Ranupani dengan puncak Semerunya, Tumpak sewu dan pantai-pantainya, dan sekarang juga ada hutan bambu. Harapannya, tata kelola ini bisa bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain yang mencerminkan NKRI, pesannya ( Jiwo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Peninjauan dan Peresmian Posko Kampung Tangguh Semeru di Tiga Lokasi Perumahan Mastrib
M. ROBI Wartawan Peninjauan dan Peresmian Posko Kampung Tangguh Semeru di Tiga Lokasi Perumahan Mastrib. BEDAH KASUS , POLRES JEMBER - Ka...
-
Laporan Edison WANGI-WANGI Penemuan mayat berjenis kelamin perempuan dengan tangan terikat dan tengkurap serta kondisi badan yang sud...
-
Dr.Sahlul.SE.MSi Kepala Dinas(Kadis)DPMD Konsel Laporan Edison KONSEL bedah kasus Guna mensukseskan pelantikan Kepala Desa serent...
-
Lumajang,Bedah Kasus 29-12-2017. Malam Tahun Baru tinggal beberapa hari lagi, untuk meningkatkan tertibnya lalu lintas menjelang Tahun B...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar