Jumat, 20 Oktober 2017

KUALITAS DAN MUTU BANGUNAN PROYEK BURUK




APARAT HUKUM SEGERA BERTINDAK, MENYELAMATKAN UANG NEGARA
Kota Tegal  – Warga margadana, Kota Tegal mengeluhkan proyek pembangunan saluran drainase di jalan Abdul syukur, tepatnya jalan yang sepanjang kawasan tambak. Warga menilai proyek tersebut dikerjakan asal-asalan.
Warga setempat, sebut saja WY (28), (16/5) mengatakan dalam pembangunan drainase tersebut hingga kini masih berjalan namun di beberapa lokasi dan sepanjang saluran yang di samping lapangan sepak bola pekerjaanya asal-asalan Sebab, dalam segi pembantuan menggunakan Batu Kecil-kecil saukuran genggaman tangan orang dewasa yang terpasang bersusun dan kebanyakan memakai batu blonos serta batu yang kecil-kecil, nampak jarang Batu Belahnya.
“Lebar saluran drainase dan ketinggian pondasi diduga tidak sesuai ukuran yang seharusnya, adukan material juga diduga tidak sesuai takaran yang telah ditetapkan. Terbukti pembangunan yang sudah jadi di sebelah tempat pemancingan sudah banyak yang retak serta mengelupas dinding-dinding saluranya. Mungkin sebabnya Batu lapis sebagai bahan materialnya hanya dipasang di bagian luar dan atas saja, sementara di bagian dalam hanya tanah,” katanya.
Menurut dirinya, sejak awal pembangunan tersebut dimulai, warga sekitar sudah tidak asin dalam proyek pemerintah yang dalam pengerjaan asal jadi, tidak mengutamakan mutu dan kualitas bangunanya. “Kami tidak tahu menahu nilai proyek berapa serta sumber dana dari dinas apa dan siapa rekanan yang mengerjakan proyek tersebut,” katanya.
WY berharap supaya pihak terkait khususnya, maupun dari Pihak Hukum dan Dinas Pekerjaan Umum segera memanggil kontraktor yang mengerjakan serta turun ke lokasi langsung, pembangunan untuk menindak lanjuti buruknya hasil pembangunan yang sudah dilakukan, jadi jangan terkesan membiarkan dalam pembangunan proyek asal jadi seperti itu, dan saya harap Media juga harus menyorot agar ter-ekspos, karena lokasi proyek tersembunyi diwilayah tambak.
“Bagaimana pun juga pembangunan proyek tersebut menggunakan uang rakyat, dan uang Negara, Jadi jangan sampai Negara dirugikan Oleh kontraktor.  sehingga wajib hukumnya pembangunan agar dilakukan semaksimal mungkin dan azas manfaatnya bisa dirasakan maksimal oleh masyarakat sekitar,” kata dia.
“kemudian wartawan Bedah Kasus mencoba mengkroscek kebenaranya dilapangan tempat proyek berlangsung 6/17, setelah melihat pasangan batu memang benar apa yang dikatakan warga sekitar, dan galianya pun juga benar terkesan asal-asalan dalam menggali pondasi, seakan mengurangi Volume Nilai proyek.
Pekerjaan Saluran Drainase yang panjangnya membentang di Jl. Abdul Syukur Margadana dimenangkan Lelang Oleh CV. DUA PUTRA yang bernilai Rp. 414,511,900,. ( Empat ratus empat belas juta lima ratus sebelas ribu sembilan ratus rupiah ).
Disamping itu direktur Cv. Tersebut saat diKonfirmasi Mengatakan, “namanya pekerjaan proyek pasti seperti itu mas, tidak pasti benar semua.’’ Ungkap Harto pemilik proyek Tersebut, waktu dilokasi.
Sementara Pengawas Proyek Dari bidang pengairan Dinas pekerja umun Kota Tegal, ( Agung ) saat di temui di kantornya oleh kami, tidak pernah ada diruangan kerjanya.
Sepertinya sudah Hal biasa di dunia Proyek dalam pengerjaanya Aburadul tidak mengacu dalam standar proyek maupun standar RAB, Gambar yang ditetapkan Oleh dinas. Tinggal bagaimana tugas para Aparat Hukum menindaknya dan menyelamatkan Uang Negara. ( Rc )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peninjauan dan Peresmian Posko Kampung Tangguh Semeru di Tiga Lokasi Perumahan Mastrib

M. ROBI Wartawan Peninjauan dan Peresmian Posko Kampung Tangguh Semeru  di Tiga Lokasi Perumahan Mastrib. BEDAH KASUS , POLRES JEMBER - Ka...